Kalau ngomongin soal masa depan,
saya dan Pak suami sebenarnya tipe orang yang tidak terlalu was-was. Yakin
saja, selama kita masih hidup, sehat dan mau berusaha, insya Allah rejeki tidak
akan terputus. Oleh sebab itulah, kami kurang familiar dengan simpanan berjangka, asuransi atau deposito. Kalau pun ada simpanan di bank, sifatnya hanya dana darurat, atau jalur transaksi harian saja.
Bukan apa-apa sih,
kami hanya berpikir untuk memutar uang dalam bentuk modal usaha. Menurut kami, uang yang ‘sehat’ itu yang berputar,
bukan yang diam dalam tabungan. Dilihat dari segi keamanan sih, memang lebih
aman dan nyaman di tabungan. Tapi, nilainya akan jauh lebih besar ketika
diputar dalam roda perekonomian, yaitu melalui bisnis.
Kami pun sadar, bahwa berbisnis
bukan sekedar memutar uang untuk kemudian mendapatkan keuntungan. Segala resiko
kerugian merupakan paket yang tak dapat terpisahkan di dalamnya. Faktor tenaga,
waktu, keuletan dan kreativitas pun, menjadi satu kesatuan yang tak dapat
ditolak. Tentu saja, hal-hal seperti ini harus menjadi komitmen kami, jika pada akhirnya nanti benar-benar menerjunkan diri sebagai salah satu pemain di dunia bisnis.
Ternyata, nyali pebisnis memang
butuh diuji. Bukan sekedar plan trus action, tapi banyak hal termasuk salah
satunya kesiapan secara psikis untuk mampu bertarung di kerasnya persaingan
dunia usaha. Mungkin faktor terakhir inilah yang membuat kami masih up and down
untuk merintisnya dengan total.
Dalam ketidak siapan mental untuk
berbisnis, kami coba merubah strategi. Mulai melirik investasi sebagai upaya
menabung untuk masa depan nanti. Berdasarkan pengamatan, investasi berbentuk properti
merupakan pilihan yang tepat. Selain faktor nilai yang yang cenderung stabil
bahkan terus meningkat. Dewasa ini, pergerakan harga rumah dan tanah sangat
cepat, setara dengan kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang juga
melonjak.
Memiliki aset berupa properti, khususnya rumah, dapat membuka peluang penghasilan sampingan. Misalnya dengan menyewakan rumah kontrak atau kamar kos. Di samping nilai propertinya tetap aman, penghasilan dari uang sewa kontrak turut menyumbang pemasukan bulanan atau tahunan. Bahkan biaya perawatan rumah pun bisa kita anggarkan dari pendapat rumah itu sendiri. Belum lagi jika kita terpaksa
membutuhkan dana tambahan, misalnya untuk modal usaha atau keperluan lainnya.
Rumah merupakan agunan yang paling mudah di approve oleh pihak peminjam dana.
Berangkat dari hal-hal demikian,
saya pun mulai searching beberapa lokasi perumahan. Kami terbilang baru untuk
hal-hal seperti ini, karena rumah yang sekarang kami tempati, tanpa perlu searching
sana-sini. Empat tahun yang lalu, ketika pindah ke Jakarta, tetangga kakak
ipar pas menawarkan rumahnya untuk dijual. Maka, gayung bersambutlah. Jadi, kali
ini kami bisa dibilang benar-benar belajar membeli rumah. Mulai membidik
lokasi, akses keluar masuk dan potensinya ke depan.
Pengembang yang terpercaya
menjadi salah satu kunci bagi kami untuk menemukan properti yang tepat.
Nggak mau kan, searching sana-sini tapi nggak kenal track record pengembangnya. Nah,
kami pun memilih salah satu pengembang yang sudah sangat terpercaya, Ciputra
group. Bukan kebetulan jika ternyata saat ini Ciputra Group sedang
mengembangkan salah satu kawasan hunian terpadu, yang berlokasi di Banten, tetangga dekat Jakarta.
![]() |
| Gate Citra Maja Raya |
![]() | |
| Tipe Real Estate |
Citra Maja Raya merupakan hunian berskala
kota mandiri, yang konsen menggabungkan gaya hidup modern, namun
dilengkapi dengan sarana pendukung EcoCulture. Hunian ini mengedepankan
unsur alam dan ramah lingkungan. Menariknya lagi, salah satu konsep utama Rumah Maja adalah
mewujudkan rumah murah di daerah Banten. Tentu saja kawasan ini diharapkan
menjadi salah satu primadona baru di kotanya. Sudah murah, ramah lingkungan
pula, siapa yang nggak pengen coba?
![]() |
| Lokasi |
Sebagai kawasan terpadu, tentunya
pengembang Rumah Maja telah memikirkan akses dan fasilitas pendukungnya, dong! Sarana
transportasi di Maja telah dibangun untuk memudahkan akses keluar masuk, demi wujudkan misinya sebagai kawasan mandiri. Misalnya, melalui jalur darat seperti kereta api,
rute Maja - Jakarta telah dibangun dengan jalur ganda. Begitu pula dengan jalur tol yang
direncanakan dibangun sebagai akses penghubung Jakarta – BSD - Maja. Ke
depannya, basis transportasi seperti Feeder Busway dan City Shuttle juga akan
disediakan sebagai pelengkap akses utama, yaitu jalur kereta.
Kelak, mungkin Maja akan
menjadi salah satu kota penyokong Jakarta. Seperti beberapa kota pendahulunya. Hal ini tentu saja menghembuskan harapan bagi pemilik properti di sana. Hem.. semakin tertarik kami dibuatnya. Terbayang kan, berapa persen kenaikan nilai propertinya dalam beberapa tahun ke depan. Ya, semoga saja ini menjadi bagian dari ikhtiar kami untuk mempersiapkan masa depan anak-anak. Semoga...






Be First to Post Comment !
Post a Comment
Haluuu Teman-teman. Terima kasih sudah berkunjung ke Blognya BukNaj. Jangan lupa tinggal komentar, ya. Begitu longgar, BukNaj pasti berkunjung ke blog Teman-teman.
Selamat membaca
Semoga bermanfaat :)