Halo,Temans! Sudah hampir 2
minggu sejak postingan Piknik Ala DuoNaj #1. Sekarang saatnya BukNaj lanjut
lagi dengan #2. Nah, kali ini BukNaj ingin berbagi cerita tentang outing class
di sekolah Najwa, yang dilakukan sekitar pertengahan bulan ini. Tepatnya
tanggal 12 April 2017, pas hari Rabu menjelang long weekend peringatan Paskah yang lalu.
Tahun lalu, saat Najwa masih
duduk di bangku kelas A, Sekolah Al Faizin juga melakukan rihlah serupa. Tapi
pada waktu itu acaranya rekreasi ke Taman Safari Bogor. Kali ini, sekolah
mengambil konsep yang berbeda, maka outbond menjadi pilihannya.
Pagi-pagi, sekitar pukul 07.00,
BukNaj bersama duo mautnya, yaitu Najwa dan Najib, plus Mbah Uti Mama yang
kebetulan lagi holiday di Jakarta. Berangkat menuju tempat berkumpul yang sudah
ditentukan pihak sekolah. Kami pun tidak terlalu tergesa, karena sudah sejak
pagi mempersiapkan perlengkapan yang butuh untuk dibawa.
Sesampainya di tempat berkumpul,
saya langsung absen dan mengambil jatah goodie bag. Sedangkan DuoNaj dan Utinya
hanya menunggu di dekat bis 2, di mana kami mendapatkan jatah tempat duduk
untuk berempat.
Si Najib yang memang kepengen
banget naik bis, sudah tak sabar untuk segera masuk dan menuju tempat duduknya. Sudah agak lama sejak Najib selalu bilang, “Naik bis Buk, naik, bis.”
Begitu katanya tiap kali melihat gambar bis di buku atau di TV.
Tepat pukul 07.30, bis pun melaju
menuju Kota Hujan. Oh ya, lokasi outbond kali ini di Kebun Wisata Pasirmukti, yang
terletak di desa Pasirmukti, Citeurep, Bogor.
Selama perjalanan, baik Najib,
Najwa maupun anak-anak lainnya. Mereka sangat excited dengan suara klakson bis
yang fenomenal itu. Berkali-kali mereka bilang, “Om tolelot, Om…” Persis riuhnya suasana jalan raya setahun
yang lalu, saat kami dalam perjalanan
mudik ke Magetan.
Satu Setengah jam Kemudian ...
Sekitar 1 jam 30 menit, kami
sampai di lokasi yang dituju. Areanya sangat luas, hijau, tapi udaranya tidak terasa dingin, meskipun terletak di daerah Bogor dan dekat dengan
pegunungan.
Anak-anak segera menuju tempat
yang disediakan untuk beristirahat dan mendapatkan pengarahan dari pemandu
outbond. Kami pun disambut dengan snack dan welcome drink yang berupa sirup
markisa, yang buahnya diambil dari kebun buah di Pasirmukti. Sedangkan Teh Manis
hangat disediakan bagi yang kurang suka minuman dingin.
Sekitar 30 menit beristirahat
sambil mendengarkan pengarahan dari Kakak-kakak pemandu . Sebagian orang
tua pun memanfaatkannya untuk membuka potluck untuk sarapan kedua, pergi ke kamar mandi,
atau sekedar berjalan keliling untuk melihat lokasinya seperti yang saya
lakukan.
Awalnya saya agak khawatir,
karena beberapa area sangat licin dan berlumpur. Bukan takut anak-anak kotor,
tapi saya khawatir mereka terpeleset. Di area kamar mandi pun sama halnya,
sangat licin dan berlumut di beberapa tempat.
Baca juga : Piknik Ala DuoNaj #1 - Nonton Air Force Show 2017
Kesenangan Pun, Dimulai
Tepat pukul 09.30, kegiatan pun
dimulai. Anak-anak dibagi menjadi 2 kelompok, putra dan putri. Karena Najib
saya daftarkan untuk mengikuti seluruh kegiatan outbond. Maka Najwa dan Najib
berada dalam dua kelompok yang berbeda. Saya sih, oke-oke saja. Sampai setelah
permainan yang pertama, saya baru sadar harusnya bilang, “tidak”. Pengen tahu
kan, kenapa harusnya saya bilang tidak? Saya lanjut dulu ceritanya.
Permainan pertama untuk kelompok
putra adalah menghias topi bambu atau
biasa disebut "Capil" Anak-anak tentu saja senang, meskipun menggambar di Capil
tak semudah yang mereka bayangkan. Hasilnya? Mayoritas dari mereka membuat lukisan
abstrak tak beraturan. Khas anak-anak.
Begitu pun halnya dengan Najib,
dia malah mencampur semua warna yang disediakan. Hahaha … Ya namanya juga
bocil 2 tahunan. Saya biarkan saja agar dia berkreasi sesukanya.
Di tengah permainan, saya
tinggalkan Najib sebentar untuk melihat Najwa. Saya naik tangga berbatu,
melewati kolam ikan yang super licin, melewati taman dan menyeberang lewat
jembatan batu. Dan saya capek super sesampainya di lokasi tempat permainan
Najwa, yaitu menangkap ikan. Bahkan saya terlewat karena saking jauhnya, sehingga tak bisa mengambil
gambar.
Dalam bayangan saya, lokasi antara satu
permainan dan yang lainnya tidak sejauh ini. Sehingga saya bisa kesana dan
kemari untuk mengambil gambar keduanya. OMG! Ternyata alamak jauhnya. Saya
langsung kebayang betapa capeknya anak-anak nanti. Dan inilah yang menjadi
alasan bagi saya, seharusnya saya bilang “tidak” saat DuoNaj dipisah dalam dua
kelompok yang berbeda. Karena bisa bengkak kaki Emak.
Kegiatan terus berlanjut, dan
lokasi keduanya selalu berjauhan. Saya sampai lelah, dan terbayang anak-anak
pun sangat lelah. Area outbond Pasirmukti memang sangat luas, tapi saya
tidak membayangkan mereka akan mengatur lokasi permainan terlalu berjauhan satu
dan yang lainnya. Kalau anak-anak SMA sih mungkin oke-oke saja. Lah, kalau anak
TK ya lumayan banget capeknya.
Oh ya, berikut ini kegiatan yang
diikuti anak-anak:
1. MelukisC
2. Menangkap ikan
3. Menanam tanaman
4. Memberi makan bebek
5. Memetik sayur
6. Menyiram tanaman
7. Membajak sawah
8. Menanam padi
9. Memberi makan kelinci
Untuk usia anak-anak, permainan
yang ditawarkan menurut saya terlalu banyak. Mengapa? Karena lokasinya yang
terlalu berjauhan dan medan yang tidak mudah. Naik turun tangga berbatu dan
curam, melewati tanah licin dan berlumpur, dan waktunya sudah terlalu siang. Sehingga
panasnya sangat menyengat.
Beberapa permainan juga tidak
memenuhi ekspektasi kami. Saya dan anak-anak maksudnya. Karena sebelum outbond,
terlebih dulu saya membuka website Pasirmukti. Dan sepertinya, kami terlalu tinggi ber-ekspektasi.
Misalnya, saat memberi makan
kelinci. Dalam bayangan kami, kelinci-kelinci itu dilepas dalam kandang besar
sehingga anak-anak bisa melihat kelinci berlarian dalam jumlah banyak.
Ternyata, kelinci hanya ditempatkan dalam kandang kecil dan berjumlah beberapa ekor saja. Itu pun banyak yang tidur sehingga tidak ada interaksi dengan pengunjung.
Kami juga membayangkan akan memberi
susu anak kambing. Tapi ternyata kambing yang ada dilepas bebas dan jumlahnya
hanya beberapa. Sehingga susah bagi anak-anak untuk memegangnya.
Karena berkejaran dengan waktu,
setiap permainan pun dilakukan dengan tergesa. Ya,karena untuk mencapai lokasi
yang lainnya juga tidak sebentar. Dan setiap sampai di satu lokasi, anak-anak
butuh istirahat untuk minum dan melemaskan otot-otot kaki. Menurut saya sih,
anak hanya melakukan permainan, tapi kurang mendapatkan muatan pesan moral di
dalamnya.
Overall, anak-anak senang
meskipun ada beberapa permainan yang tidak semua anak mau melakukannya. Capek?
Sudah pastilah. Tapi begitu masuk di permainan menanam padi, saya rasa semua
rasa lelah itu hilang seketika. Karena memang sangat menyenangkan.
Oh ya, kebetulan TK Al Faizin
mendapatkan jatah waktu menanam padi bersamaan dengan Sekolah Internasional
Perancis. Sehingga area menanam sangat penuh dan ramai saat itu.
Bagi DuoNaj, khususnya Najib.
Permainan membajak sawah merupakan favoritnya. Sedangkan Najwa, menanam padi
yang paling disukainya.
Mari Pulang Marilah Pulang
Kami pun pulang ke Jakarta dengan
sangat lelah, meskipun tak menyurutkan semangat anak-anak untuk terus bernyanyi
selama perjalanan. Sedikit terlambat sampai di rumah, karena terjebak macet di
daerah Jatinegara. Tapi, tepat pukul 17.30, kami pun kembali menginjakkan kaki di Rumah
Matahari. Rumah tempat Najwa dan Najib membesarkan seluruh mimpi-mimpinya.
Nah, Temans! Apa cerita
jalan-jalan kalian bulan ini? Sharing, Yuk. Buat tambahan referensi.












Be First to Post Comment !
Post a Comment
Haluuu Teman-teman. Terima kasih sudah berkunjung ke Blognya BukNaj. Jangan lupa tinggal komentar, ya. Begitu longgar, BukNaj pasti berkunjung ke blog Teman-teman.
Selamat membaca
Semoga bermanfaat :)