![]() |
| Gambar : Pixabay.com |
Pengalaman menangani gangguan kulit pada anak pertama yang
begitu sensitif dengan perubahan suhu
udara bisa dibilang tidak mudah. Si Najwa lahir dan tinggal di Magetan yang
notabene daerah pegunungan. Langsung terserang biang keringat lumayan parah
saat kami sekeluarga memutuskan hijrah ke ibukota. Belum lulus adaptasi dengan
lingkungan sosial yang baru, Najwa harus berjuang melawan suhu udara Jakarta
yang lebih sering panas ketimbang sejuk.
Berbekal pengalaman ini, kami pun memutuskan melahirkan
anak kedua di Jakarta. Dengan alasan agar lebih mudah beradaptasi sejak awal.
Tapi, teori memang selalu tak seindah kenyataan. Najib yang kami gadang-gadang
bakal punya “kulit badak”. Ternyata tak luput juga dari gangguan kulit akibat
biang keringat.
Meskipun berjenis kelamin laki-laki, kulit Najib cenderung
lebih sensitif dibanding kakaknya. Pernah suatu ketika muncul bentol-bentol
merah tanpa kami ketahui penyebabnya. Dan kemudian hilang dengan sendirinya
setelah 3 sampai 4 hari tanpa kami obati secara khusus.
Pernah juga beberapa kali mengalami ruam popok saat suhu udara
Jakarta sedang meningkat. Usut punya
usut, hmasalah inipun bukan disebabkan merk diaper
yang digunakan. Karena pada saat suhu udara normal, si kecil tak bermasalah
dengan diaper jenis apapun yang digunakannya.
Masalah biang keringat ini terus berlanjut hingga si kecil
bertambah usia. Beberapa kali saya coba melakukan perawatan dengan bahan-bahan
alami. Misalnya dengan merebus Kayu Secang untuk campuran air mandi. Kayu secang yang memiliki zat antibakteri alami, dipercaya mampu mengurangi rasa gatal pada kulit. Memang akhirnya sembuh, sih. Tapi agak repot juga ketika biang keringat ini kambuh saat bepergian. Kurang praktis lebih tepatnya. Nggak mungkin juga, kan, kalau harus rebus Secang di penginapan?
Kami pun berinisiatif melakukan pemeriksaan ke DSA untuk
mengetahui penyebab pasti gangguan kulit
ini secara medis. Dokter pun meng-iyakan bahwa
faktor cuacalah yang menjadi pemicu utama. Kondisi kulit Najib memang sangat sensitif, sehingga sangat mudah mengalami biang keringat atau ruam ketika terpapar panas
atau lembab terlalu lama.
Saat itu DSA tidak meresepkan obat apapun untuknya. Oleh
karena itu kami teruskan melakukan perawatan sehari-hari seperti biasa. Tapi, tentu
saja dengan lebih memerhatikan faktor kebersihan dan kenyamanan kulitnya.
Namun, masalah kembali terjadi sekitar satu bulan yang lalu.
Saat itu bagian kulit punggung yang biasa terserang biang keringat nggak hanya
beruntusan atau gatal. Tapi terlihat sedikit basah, merah dan si kecil
mengeluhkan perih. Kondisi ini semakin
buruk karena area di sekitarnya terasa gatal. Sehingga reflek si kecil selalu
ingin menggaruk, tapi juga terus menangis karena kesakitan.
![]() |
| Kondisi punggung Najib saat biang keringat. |
Usut punya usut, saya baru sadar bahwa dua hari sebelumnya
si kecil tidur siang di lantai dan hanya beralaskan karpet. Berulang kali pula saya
melihat si kecil menggosok-gosokkan punggungnya yang gatal pada karpet. Mungkin
untuk mendapatkan sensasi seperti digaruk, sehingga membuatnya nyaman.
Tapi karena kondisi kulit sedang sensitif, ditambah kebersihan karpet yang mungkin saya khilaf tidak memerhatikannya. Jadilah rasa nyaman karena sensasi garukan ini menjadi petaka. Ujung-ujungnya biang keringat berbuah infeksi ringan.
Tapi karena kondisi kulit sedang sensitif, ditambah kebersihan karpet yang mungkin saya khilaf tidak memerhatikannya. Jadilah rasa nyaman karena sensasi garukan ini menjadi petaka. Ujung-ujungnya biang keringat berbuah infeksi ringan.
Kali ini DSA kembali tidak meresepkan obat atau salep untuk
dioleskan. Tapi sebagai gantinya, penggunaan Lactacyd Liquid Baby sangat
disarankan. Kami pun bergegas membelinya di apotik terdekat, dan segera
mengaplikasikannya secara rutin untuk menjaga kulit bayi tetap sehat.
Oh, ya, saya pun akhirnya penasaran. Mengapa harus Lactacyd
Baby yang digunakan.
Ternyata, Lactacyd Baby mengandung Lactoserum dan Lactic Acid yang berasal dari ekstrak susu. Untuk penggunaan harian, produk ini sangat aman untuk bayi dan anak-anak. Baik untuk sabun badan, bahkan untuk merawat kulit kepala.
Cara penggunaannya pun sangat mudah. Kocok ringan sebelum
digunakan. Untuk anak-anak, cukup digunakan seperti penggunaan sabun cair
biasa. Sedangkan untuk penggunaan pada bayi. Cukup melarutkan sekitar 5 ml
cairan Lactacyd Baby dengan air mandi pada wadah yang biasa digunakan. Setelah
digosok dengan lembut pada kulitnya, kemudian bilas dengan air bersih seperti
biasa.
![]() |
| Cara pemakaian Lactacyd Baby |
Kandungan alami dari ekstrak susu serta formulasinya yang mengandung pH seimbang sangat sesuai dengan kebutuhan kulit bayi. Selain itu, produk ini telah teruji secara dermatologi sehingga dapat digunakan setiap hari. Bahkan dianjurkan penggunaan 2 kali dalam sehari pada saat kulit sedang mengalami gangguan.
Selain itu, Lactacyd Baby merupakan brand internasional yang
sudah sangat terpercaya untuk menjaga kulit bayi untuk iritasi ringan. Perihal
ini pun saya mendapatkan testimoninya dari kakak-kakak saya yang sudah lebih
dulu menggunakan pada bayi-bayi mereka. Dan mereka pun menyatakan puas dengan hasilnya.
![]() |
| Kondisi kulit Najib setelah memakain Lactacyd Baby |
Pengalaman serupa kini sedang saya alami. Kondisi kulit Najib berangsur-angsur membaik. Meskipun masih meninggalkan bekas noda, tapi setidaknya kami tak perlu
khawatir lagi ketika mengalami gangguan kulit serupa. Karena telah menemukan rahasianya agar kulit bayi tetap sehat.
Di samping penggunaan Lactacyd Baby sebagai skin care
harian. Kami pun memberikan perhatian ekstra terhadap kondisi kulit anak-anak
dengan melakukan beberapa cara berikut:
Nah, mudah bukan? Cara ini bisa diterapkan setiap hari, nggak perlu menunggu hingga si kecil terserang biang keringat, ruam popok atau bahkan mengalami infeksi. Dan, jangan lupa gunakan baby skin care yang telah teruji secara klinis aman, dan terpercaya sebagai salah satu rahasia merawat kulit bayi tetap sehat.
Keep healthy and happy, ya!










































Biang keringet biasanya jadi salah satu masalah bayi dan anak-anak. Suka rewel juga kalau udah biang keringat.
ReplyDeletesama mba, bayiku juga waktu umur 1,5 bulan kulitnya bruntusan pakai ini alhamdulillah hilang :D
ReplyDeleteKalau bayi muncul biang keringat suka kasihan. Dimas juga sering biang keringat. Seperti harus siap setia lactacyd ya.
ReplyDelete