5 Pola Makan saat Ramadan yang Patut Dipertahankan!

Usai sudah Ramadan dan berganti Syawal. Siapapun pasti setuju bahwa Hari Raya selalu identik dengan makanan enak dan berlimpah. Ya kan? Tak hanya di meja makan teman-teman, di rumah saya pun beraneka jenis makanan terhidang lengkap dengan segala uba rampe-nya.
Kalau opor, sudah pasti lontong dan sayur lodeh menjadi pendampingnya. Sedangkan rendang selalu nikmat dengan sambal goreng ati kentang juga kerupuk udangnya.
Jangan ditanya betapa nikmatnya. Kalau nggak inget timbangan yang gampang banget geser ke kanan, pasti semuanya saya lahap sampai nambah-nambah, hahaha, dasar sayanya emang doyan banget makan.
Untungnya lebaran kali ini saya lebih bisa mengontrol diri. Paling nggak kalaupun berat badan harus naik (lagi), ya minimal seukuran sebelum puasa. Jangan malah nambah beberapa angka sebagai bonusnya. Bisa kesenengan BukNaj karena harus belanja baju yang jadi nggak muat semua. #Modus
Memangdari awal Ramadan tahun ini saya sudah berniat untuk memperbaiki pola makan.Sengaja memanfaatkan momen puasa untuk mengatur jumlah dan membatasi asupanyang masuk ke dalam tubuh.  And honestly, saya benar-benarmerasakan efeknya yang lumayan signifikan pada tubuh saya.
Selainterasa ringan dan tidak mudah ngantuk, saya pun jadi jarang menderita sakitkepala seperti sebelumnya. Hal ini bisa jadi karena toksin dalam tubuh terkurashabis selama proses detoksifikasi alami terjadi.
Sedangkansoal penurunan berat badan memang masih jauh dari yang saya harapkan. Karenatarget saya turun 5 angka, tapi ternyata hanya mencapai 4 kg saja. Ya sudahlah,sepertinya memang sudah takdir body-nya BukNaj ini curvy dan uyelable,hehehe. Biarlah yang tinggi langsing itu menjadi milik Pak Bas dan DuoNaj saja,hahaha.
Terlepasdari target penurunan berat badan yang masih jauh dari harapan. Sampai hariini, saya masih merasakan manfaat pola makan selama Ramadan pada tubuh saya.Selain beberapa manfaat yang sudah disebutkan di bagian atas, saya pun merasalebih fit dan bergairah. Eciyeh, bergairah bo’. Maksudnya lebihbersemangat gitu. Mood saya pun lebih baik dan nggak gampang marah-marahsehingga ngaruh banget ke aura diri.
Padahalnih, selama bulan Ramadan pola makan yang saya terapkan sederhana saja. Nggakneko-neko apalagi menambahkan bahan khusus sebagai booster vitamin dan energi.Tapi intinya  rutin melakukan 5 hal yang sampai hari ini masih terus sayalakukan. Nah, di sini akan saya jembrengin satu persatu, ya. Selain itu,teman-teman bisa cari tahu juga Manfaat Puasa bagi Kesehatan yang lebih mendetillagi dalam postingan ini.

5 Pola Makan saat Ramadan yang Patut Dipertahankan!

Pertama, makan tepat waktu pada jadwal yang sama. Selamabulan Ramadan kita hanya makan saat berbuka dan waktu sahur tiba. Rutin, setiaphari selama 29 hari pada waktu yang sama. Percaya atau tidak kebiasaan inisangat baik untuk pencernaan kita, seolah mereka mendapatkan jadwal yang tetapkapan harus libur dan bekerja.
Denganjadwal makan yang teratur seperti ini, kerja usus pun menjadi lebih ringan,tidak terforsir dengan jam bekerja yang biasanya sembarangan. Ibaratnya, ususkita ini sudah terlalu sering overtime, jadi memang sudah saatnya diberikan cutiberkala.
Dengankondisi pencernaan yang baik dan tidak terforsir, maka tidak heran dong,kondisi tubuh pun lebih segar dan bergairah.
Pola makan sehat saat Ramadan
Kedua, membatasi asupan gula dan cairan berwarna lainnya.Meskipun ada anjuran untuk berbuka dengan yang manis, bukan berarti harusterus-terusan mengonsumsi yang manis-manis lho. Apalagi jika rasa manisnyaberasal dari gula.
SelamaRamadan saya menyiasati kebutuhan rasa manis dari buah dan kurma. Keduanyamemiliki kandungan rasa manis alami yang tidak menyebabkan kerja berat padapencernaan kita. Selain itu saya pun membatasi konsumsi cairan berwarna dalamminuman. Kalau pun pengin, kopi atau teh pilih salah satu saja, itu pun nggakharus setiap hari.
Ketiga,mengunyah pelan-pelan. Selain meringankan kerja ususkarena makanan yang masuk sudah lembut dan terkunyah sempurna. Kebiasaanmengunyah makanan secara perlahan juga mengurangi nafsu makan yang berlebihan.Di samping itu sensasi kenyang pada perut juga lebih lama, dan makan pun terasalebih nikmat karena tidak tergesa-gesa.
Pola makan sehat saat Ramadan
Keempat,memenuhi kebutuhan protein harian. Perlu diingat bahwa protein tidak harus berasal dari daging atau ayam, ya.Kacang-kacangan termasuk dalam salah satu sumber protein baik untuk tubuhkita.
Untukitu saya rutin mengonsumsi segenggam granola sebagai pengganti camilan.Sedangkan utnuk asupan protein yang lain, saya cenderung membatasi proteinhewani tapi tetap rutin mengonsumsi protein nabati.
Kecukupanjumlah protein harian sangat  mensupport energi untuk otak. Sehingga kitanggak perlu khawatir jadi “lemot” karena asupan yang terbatas selamapuasa.
Kelimaatau yang terakhir adalah mengatur konsumsi air putih hingga memenuhi angkaminimal yaitu 8 gelas perhari.Seperti yang kita tahu, waktu makan yang terbatas saat ramadan sering kalimembuat kita abai dengan konsumsi air putih. Biasanya karena merasa kurangwaktu untuk memenuhi kebutuhan air harian.
Pola makan sehat saat Ramadan
Olehkarena itu, penting untuk membagi jatah 8 gelas pada waktu-waktu tertentu.Sehingga tidak mengonsumsi secara berlebih dalam satu waktu, atau malah kurangkarena nggak sempat.
Kalausaya biasanya seperti ini
1gelas saat berbuka
1gelas sebelum salat Magrib
1gelas sebelum makan malam atau setelah salat Magrib
1gelas sesudah makan malam
2gelas setelah tarawih
1gelas sebelum makan sahur
1gelas setelah makan sahur
Total8 gelas tapi terkadang masih bertambah hingga 2 gelas lagi. Jadi sesuaikan sajadengan kondisi pencernaan masing-masing. Yang penting cukup dan jangan sampaimalah begah karena terlalu banyak konsumsi air putih dalam satu waktu.
Sosimple, kan? Dan yang terpenting lagisangat applicable, murah dan nggak neko-neko. Jadi, kata siapa hidupsehat itu selalu ribet dan mahal? menurut saya sih, yang lebih penting adalahkomitmen untuk menjadikannya kebiasaan. Salah satunya seperti melakukannyarutin seperti halnya yang kita lakukan selama Ramadan.
Awalnyamemang berat, karena setelah Ramadan berakhir godaan untuk berpessta selamaHari Raya sangat susah untuk dihindarkan. Okelah, kita kasih jeda dulu barangsepekan. Setelah itu langsung tancap gas, ya. Kita disiplinkan lagi perut kitaseperti halnya yang telah dilakukan selama Ramadan.
Karenasesungguhnya Ramadan itu tak hanya tentang perintah berpuasa, tapi juga anjuranuntuk “menahan” tapi juga membentuk kebiasaan positif yang sangatbaik untuk jasmani dan rohani kita.
Artikel ini dibuat untuk menjawab post trigger #KEBloggingCollab untuk kelompok Sri Mulyani, yang ditulis oleh MuthmainnahMutia.

12 thoughts on “5 Pola Makan saat Ramadan yang Patut Dipertahankan!”

  1. Thank you sharingnyaaa mbak, paling susah buat saya mengurangi minum-minuman berasa dan mengunyah pelan-pelan. slow but sure lagi membiasakan kebiasaan baik itu mbaak, biar lebih sehat. Aamiin ;D Salam kenaal yaa mbak. .

    Reply
  2. Baca tips dari mbak Damar ini membuat aku introspeksi diri tentang pola makan hehehhe. Memang deh ya, saat berbuka kita tuh maunya yang dingin dan manis. Udah gitu pas makan besar sepiring mentung. Walaaah malah makin jadi ndut wkwkwkwk…

    Reply
  3. Saya kalo puasa malah lebih bener makannya, begitu lebaran mulai banyak cheatingnya apalagi selama asisten blm balik… Setuju banget nih sama pola makannya dan selalu dibuat galfok sama foto-fotonya.

    Reply
  4. Berpuasa itu banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan. Oleh karenanya, kita harus bisa mempertahankan pola makan seperti saat berpuasa ya…

    Reply

Leave a Comment