Artis Cilik Era 90-an dan Inspirasinya dalam Mengejar Impian

Masih ingat dengan video klip lagu anak yang berjudul Yess!? Teman-teman yang seumuran dengan saya mungkin tidak asing lagi dengan lagu ini. Sebuah lagu yang aransemen musiknya terbilang enerjik dengan video klip yang sangat apik di zamannya. Sempat  boom bahkan mengantarkan kedua penyanyinya sebagai idola anak-anak pada masa itu. Iya, siapa lagi jika bukan Eza Yayang dan teman duetnya yang cantik itu?

Kali ini saya ingin menulis tentang teman duet Eza Yayang yang tak lain adalah presenter acara anak Tralala Trilili. Duh, teman-teman mungkin bertanya lagi apa itu acara Tralala Trilili, hehe. Sekali lagi, ini adalah acara anak paling hits di tahun 90-an. Tahun-tahun di mana saya dan teman-teman sebaya sedang senang-senangnya bermain kejar-kejaran atau masak-masakn tanpa perlu rebutan gawai dengan orangtua. Ya gimana mau rebutan, lha wong zaman itu memang gawai termasuk barang langka. Ya kan?
Jangankan gawai, televisi dengan stasiun TV selain TVRI masih sangat jarang. Biasanya nih, saya selalu menonton di rumah tetangga saya yang kebetulan sudah memiliki TVberwarna dan antena UHF sehingga bisa menonton acara di stasiun TV lain. Salah satunya ya acara Tralala Trilili ini yang dulu tayang di RCTI. Ketahuan banget angkatannya super zadul, hihihi.

Mungkin teman-teman bertanya, siapa sih teman duet Eza Yayang yang juga presenter acara Tralala Trilili ini? Iya, siapa lagi jika bukan Agnes Monica, yang kini telah go international dan menyandang nama Agnez Mo sebagai nama beken sekaligus brand untuk lini produknya. Jangan salah, Agnez Mo ini usianya nggak beda jauh lho sama saya. Tapi nggak perlu lah ya bandingin muka saya yang udah mulai keriput ini sama dia, wkwkwk.  OMG kacian banget BukNaj ini.
Menurut saya Agnes Monica adalah sosok nyata generasi muda yang kosisten di jalurnya dan teguh meraih cita-citanya. Perjuangan Agnes hingga akhirnya berhasil go international bisa dibilang sangat panjang, dan tidak didapat dengan cara-cara instan.
Masih hangat dalam ingatan saya ketika Agnes menjadi pemancu acara demi acara untuk anak. Kemudian Agnes mulai bernyanyi baik dalam album solo anak maupun duet dengan sesama penyanyi anak. Bermain peran di layar kaca dengan debutnya dalam sinetron Lupus Millenial dan Pernikahan Dini, 2 sinetron kemudian mengantarkan Agnes meraih beberapa penghargaan di dunia seni peran.
Hebatnya, Agnes kemudian tak terlena dan meninggalkan dunia tarik suara yang membuka jalannya di panggung hiburan tanah air. Berawal dari soundtrack sinetron Pernikahan Dini, Agnes pun mengawali kontrak rekaman pertamanya dengan Aquarius Musikindo untuk album bertema dewasa.
Seakan tak lelah mengejar impiannya, Agnes kemudian bermetamorfosa menjadi salah satu penyanyi wanitta terbaik di negeri ini. Penghargaan demi penghargaan di panggung musik mulai dikantonginya. Namanya terus berkibar bahkan sempat dinobatkan sebagai salah satu Diva di Indonesia. Namun saat di puncak itulah Agnes justru menantang diri sendiri untuk mengawali impiannya untuk go international dengan cara hijrah ke negeri orang dan memulai segalanya dari bawah.

Merintis Karier dari Awal saat Posisinya Justru sedang di Puncak

Saya masih ingat betul saat banyak infotaiment menayangkan berita cibiran kepadanya, Padahal, saat itu Agnes memang sedang merintis jalannya di negeri orang. Mulai bermain peran dengan salah satu bintang film Mandarin yaitu tokoh Dao Ming Se di serial Meteor Garden. Hingga berkesempatan tampil di berbagai ajang penghargaan musik internasional. Ternyata Agnes masih dianggap tak cukup berprestasi bagi sebagian orang. Hingga cibiran pun masih terus dialamtkan padanya. Entah karena gaya hidup atau atraksi panggungnya yang dianggap tidak sesuai dengan adat ketimuran.
Kalau dituruti sih, bakalan capek ya, kalau selalu dengerin cibiran orang. Hebatnya Agnes mampu menutup telinga. Seolah tak mendengar dan memang nggak kepengin denger kali ya. Ia tetap fokus, konsisten meng-upgrade kemampuan hingga mencapai kualitasnya yang sekarang. Inspirasi dari Sang IdolaSebagai mantan idola cilik yang sampai hari inipun masih pantas untuk diidolakan karena prestasinya. Agnes bisa dibilang sangat menginspirasi dan mengajarkan banyak hal pada saya. Keteguhan pendirian, sifat yang ulet dan pantang menyerah, fokus, konsisten dan tidak mudah dilemahkan adalah karakter positif yang semestinya dimiliki jika ingin meraih impian.Memang tak semuanya melekat dalam diri seseorang, tapi setidaknya hal-hal tersebut sangat mungkin dipelajari dan mulai dibiasakan. Seperti misalnya hal sesederhana cuek dengan segala komentar dan cibiran orang lain. Sikap cuek ini seharusnya bisa dibiasakan jika ingin fokus dan nggak banyak “makan ati”. Karena harus saya akui, terkadang kita menjadi nggak fokus ketika terus-terusan menanggapi komentar. Atau bahkan menjadi lemah, saat peduli dengan cibiran orang. Istilahnya capek jiwa raga.Anyway, apapun itu semoga saja kita bisa mengambil sifat baik dari para idola di masa kecil itu. Meskipun hanya idola di masa kecil, tapi justru di situ esensinya, karena secara tidak langsung kita bertumbuh bersama dengan mereka. Kalau mereka bisa menua dengan kualitas, mengapa kita tidak?
Artikel ini diikutsertakan dalam challenge One Day One Post yang diselenggarakan  #KomunitasISB

6 thoughts on “Artis Cilik Era 90-an dan Inspirasinya dalam Mengejar Impian”

  1. salut sama Agnes dulu juga aku fans banget Agnes cantik dan smart 🙂 btw berarti kita seumuran jg mba wkwkwk aku mengalami tralala trilili waktu Indra Bekti kali pertama ngehost-in hahaha acara yg kunanti dulu

    Reply

Leave a Comment