![]() |
| www.damaraisyah.com |
Menjelang payday kayak gini godaan terbesar menteri keuangan rumah tangga adalah diskon yang berteberan di mana-mana. Tengok pusat perbelanjaan A, beli 1 gratis 2. Iseng mampir ke department store B diskonnya udah di atas 50% aja. Waduh, kalau nggak kuat iman bisa membengkak budget belanja bulanan akibat kalap mata.
Parahnya lagi kayaknya barang-barang yang didiskon itu udah jadi inceran semua sejak sekian purnama. Mulai dari fashion, kosmetik, sampai aneka perabot rumah tangga, semuanya udah kayak teriak-teriak minta dicemplungin keranjang belanja. Duh, beneran deh kalau lagi banyak diskon kayak gini godaannya berat banget. Nggak cuma lapar dan dahaga, tapi juga haus barang-barang lucu, imut dan pink diskonan yang merajai di hampir seisi pusat perbelanjaan.
Idealnya memang godaan seperti ini harus diantisipasi supaya cashflow bulanan tetap stabil dan aman terkendali. Karena yang terpenting itu tetap kebutuhan bulanan, kan? Yang harus dikonsumsi setiap hari, bukan yang sekedar dibeli karena kepincut sama diskonnya.
Saya pun mulai mengantisipasi hal-hal tersebut dengan melakukan beberapa strategi sederhana. Misalnya, untuk membeli keperluan pokok anak seperti susu, saya mulai mengalihkannya dengan melakukan pembelian susu online.
Menurut pengalaman saya cara ini lebih hemat karena kita terfokus pada produk yang memang kita butuhkan. Sehingga budget pun nggak harus membengkak karena godaan produk lain yang ada di toko susu anak. Misalnya biskuit, coklat, permen atau jajanan lainnya yang so pasti disukai DuoNaj.
5 Cara Agar Belanja Bulanan Tak Membengkak
Selain itu, saya pun melakukan beberapa tips hemat menjelang jadwal belanja bulanan tiba. Pertama dengan membuat daftar belanja bulanan berdasarkan ketersediaan stok di rumah, sehingga kebutuhan pokok yang masih tersedia tidak perlu dibeli lagi. Atau membeli dalam kemasan kecil, bahkan membeli refill untuk kebutuhan yang belum benar-benar habis.
Kedua, mengutamakan kewajiban rutin seperti rekening listrik, air, internet, biaya sekolah serta angsuran sebelum membuat budgeting untuk belanja kebutuhan pokok. Cara ini saya lakukan karena belanja kebutuhan pokok sifatnya sangat konsumtif sehingga rentan menuruti keinginan. Untuk itu kewajiban bulanan harus menjadi prioritas sehingga tak perlu menunggak atau terkena denda keterlambatan.
![]() |
| pexel.com |
Ketiga, meminimalisir atau bahkan menghindari penggunaan kartu kredit untuk belanja bulanan. Sering kali promo diskon belanja dengan kartu kredit sangat menggiurkan bahkan mampu membuat konsumen tak perlu berpikir panjang untuk membeli sesuatu yang diinginkan. Tinggal gesek ini, apa susahnya? Tapi perlu diperhatikan, kebiasaan ini sebenarnya cenderung menambah beban di belakang, akibat angsuran yang kadang masih disertai bunga.
Keempat, usahakan melakukan perbandingan harga. Cara ini memang lebih mudah dilakukan ketika berbelanja di swalayan besar. Selain pilihannya lebih banyak, harga barang sudah tertera sehingga lebih mudah untuk membandingkan varian atau merk yang satu dengan lainnya.
Kelima, mulai beralih ke sistem belanja online. Cara yang terakhir ini sudah cukup lama saya terapkan saat berbelanja bulanan ataupun berbelanja kebutuhan lainnya. Seperti belanja produk fashion, kosmetik, buku, makanan ringan, peralatan elektronik bahkan saat perlu untuk beli mainan anak. Selain lebih praktis dan hemat waktu, berbelanja secara online terbukti sangat menghemat pengeluaran saya.
![]() |
| pexel.com |
Bayangkan saja berapa besaran rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi anggaran plus plus ketika berbelanja ke pusat perbelanjaan. Mulai dari uang parkir, jajan di food corner, anak merengek ketika ketika melihat kids corner dan lagi-lagi godaan diskon yang suka bikin kalap mata.
Untuk itu perlu rasanya membiasakan diri dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan transaksi online. Di samping itu perlu juga untuk diketahui online shop, e-commerce atau market place mana yang terpercaya dan menjual produk berkualitas. Sejauh ini saya memilih Tokopedia sebagai salah satu market place yang terpercaya. Selain pilihan produknya yang sangat variatif, proses belanja yang mudah dan praktis, aneka promo dan diskon yang ditawarkan selalu menarik tanpa khawatir membuat rekening kebobolan.
Nah, sekarang saya nggak perlu khawatir lagi budget bulanan membengkak akibat godaan musim diskon Ramadan. Dengan lima cara di atas, saya yakin kebutuhan rumah tangga aman, bahkan budget bulanan pun teralokasi dengan tepat.
Kalau teman-teman bagaimana, sudah siap dengan tips hemat menghadapi musim diskon Ramadan yang selalu menggiurkan?







































Harus mengencangkan ikat pinggang nih apalagi menjelang lebaran, di mana diskon pada bertebaran.
ReplyDeleteWahhh, terimakasih mbak Damar tipsnya. Emang bisa gelap mata. Kadang mau beli sabun bisa jadi beli baju anak. Hihihi
ReplyDeleteBelanja online sudah jadi pilihan saya sebagai solusi dari kemacetan ibukota. Habis, kalau belanja langsung ke tokonya, sekeluarga, jadi merembet kemana-mana. Si Bapak ambil ini, Ibuk ambil itu, anak-anak ambil ini itu...Hadeh! Jadi banyaaak!
ReplyDeleteDan, Tokopedia adalah salah satu favorit saya
Di saat barang kebutuhan banyak yang naik,kita memang harus bisa melakukan tips hemat berbelanja. Supaya pengeluaran tidak membengkak.
ReplyDeleteSetuju, jangan sampai jebol di awal bulan. Tapi ya, di bulan Ramadhan itu toko sering kasih diskon yang menggoda ibu-ibu. Akhirnya suka banyak yang khilaf. Semoga awal bulan ini tidak tergoda oleh godaan diskon yang mengganggu.
ReplyDeleteTinggalkan kartu kredi. setuju banget dengan tips ini. menyelamatkan masa depan hihihi
ReplyDeleteWaaah... Tips hematnya saya banget ini. Karena penghasilan sy dari online jadi harus benar2 hati2 mengalokasikan dana
ReplyDeleteSetuju banget deh. Kalo udah biasa membuat list belanja, jadi lebih terkendali yaaa belanjanya
ReplyDeleteKalau saya nggak terlalu banyak sih bedanya antara belanja Ramadan dg biasanya. Palingan lebihan untuk beli sirup atau teh dan gula aja sih.
ReplyDelete