Setiap impian selalu diawali oleh seorang pemimpi. Tapi jangan lupa, selalu ada kemauan, kesabaran dan gairah yang menuntunmu untuk meraih impian dan mengubah dunia. (Harriet Tubman)
Orang bilang bekerja berdasarkan passion adalah
hal yang paling membahagiakan. Selain tidak menjadi beban karena melakukan
sesuatu yang memang disenangi, bekerja dengan passion membuat seseorang lebih
kreatif dan tahan uji.
Lantas, bagaimana dengan orang-orang seperti saya ini, yang bisa dibilang sedikit terlambat mengenali passion-nya?
Lantas, bagaimana dengan orang-orang seperti saya ini, yang bisa dibilang sedikit terlambat mengenali passion-nya?
Pada saat usia telah melewati kepala 3, saya baru
merasakan gairah yang begitu membuncah di dunia kepenulisan. Saya pun dengan
berani menyeburkan diri dalam dunia ini. Berlatih untuk kemudian berusaha
menghasilkan karya pertama saya sendiri.
Memang bukan sesuatu yang luar biasa. Pada saat
itu karya saya baru sebatas artikel yang rutin di posting di salah satu portal
berita wanita. Kemudian disusul beberapa artikel di blog yang hingga hari ini
masih menjadi rumah maya saya.
Tapi kemudian gairah saya di dunia menulis mulai
menemukan jalannya. Setelah tulisan pertama yang mendapat apresiasi sebagai
tulisan terpilih untuk kemudian diterbitkan dalam bentuk buku antologi. Saya
pun mulai berani bermimpi lebih tinggi. Saya ingin menulis satu buku solo
sebelum usia saya genap 40 tahun.
Bagi sebagian orang, impian saya terdengar sederhana
saja. Walau begitu, saya pribadi merasa butuh
usaha, kerja keras dan manajemen yang baik untuk dapat merealisasikannya.
Karena menjadi pekerja kreatif sebagai penulis bukan semata-mata bakat atau
memiliki keterampilan yang mumpuni di bidangnya. Tapi kepekaan, ketenangan,
keselarasan jiwa dan raga merupakan faktor yang tak dapat dipisahkan begitu
saja.
![]() |
| Karya pertama yang terpilih untuk dibukukan. Yang kemudian melecut semangat saya untuk menerbitkan buku solo. |
Untuk itulah saya mulai mengelola kehidupan ini dengan lebih hati-hati. Tak hanya
menjaga jasmani dengan asupan dan olah tubuh yang baik, saya pun perlu
mengelola emosi untuk membentengi diri dari suasana negatif yang dapat merusak
mood menulis.
Selain itu manajemen waktu dan skala prioritas
adalah hal yang turut menyumbang banyak pada pekerjaan yang sedang saya rintis.
Karena saya paham betul, sebagai perempuan yang telah menikah dan berstatus ibu,
prioritas utama saya tetaplah keluarga. Itu sebabnya saya harus mampu
mengalokasikan waktu secara tepat dan efektif. Agar aktivitas menulis dan
konsekuensi menjadi perempuan berumah tangga dapat beriringan dengan apik.
Di samping itu, mengingat usia yang terus
bertambah dari tahun ke tahun. Impian memberikan perlindungan bagi kami
sekeluarga dengan memiliki investasi terbaik merupakan hal yang tak dapat saya tunda lagi. Impian tersebut dapat saya wujudkan dengan mendaftarkan diri dalam
kepesertaan asuransi jiwa yang berbentuk unit link.
Selain manfaat asuransi yang
sudah pasti memberikan perlindungan bagi kami sekeluarga. Saya pun merasa lebih
ringan karena salah satu beban pikiran sudah teratasi. Dengan begini, saya berharap bisa lebih fokus
untuk mewujudkan impian saya. Dan rencana satu buku sebelum usia 40 tahun, saya yakin bisa mewujudkannya. Atau mungkin 2 bahkan 3? Siapa tahu?






































Semoga terkabul, ya. Segera ada buku solonya. Aamiin
ReplyDeleteImpian kita hampir sama Mbak 😁😁
ReplyDeleteAamiin..Ya Rabbal Alamiin..Semoga buku solo segera kesampaian sebelum 40 tahun ya Mbak Damar..Semoga dimudahkan dan dilancarkan/
ReplyDeleteSaya selalu terinspirasi dengan semangat seseorang untuk menggapai impian. Semangat seperti ini bisa membuat diri sendiri juga terpacu untuk menjadi diri yang lebih baik lagi.
Terima kasih sudah menginspirasi..:)
love what u do, do what u love begitulah kira2 yah mba :)
ReplyDeleteIiihhh mba hampir mirip cerita kita rupanya. Aku pun sepertinya terlambat mengenali passionku di bidang nulis ini. Daaan buku antologi perdana kita juga samaaaa...
ReplyDeleteSemoga impiannya dapat terwujudkan ya mba :)
ReplyDeleteWalaupun hanya seorang ibu rumah tanggga, tetap harus produktif ya mba. Setuju bangettt :)
Menentukan target sebelum usia 40 tahun, adalah suatu hal yang sangat baik. Semoga semua impiannya tercapai yah..
ReplyDeleteAamiin aamiin, semoga cita - cita nya tercapai ya mbak.
ReplyDeleteSemoga dikabul Allah keinginannya yq Mba & ga ada kata terlambat kok selagi kita mau berusaha. Sukses ya
ReplyDeleteSemoga keinginannya tercapai ya mba :)
ReplyDeleteSemoga sehat selalu ya mbak untuk mewujudkan semua citanya
ReplyDeleteSemoga terkabul. Aaamiiin.
ReplyDeleteSama mba, di kepala 3 justru aku baru menggapai impianku, tapi nyatanya bisa kok. Gak ada yang mustahil kalau kita berusaha dan berdoa. Ganbatte Damaru-chan!
ReplyDeleteHuaaahh beberapa tahun lagi nih aku menjelang 40.
ReplyDeleteSenang melihat Mbak Damar semakin bersinar, semoga keinginannya tercapai buku solo sebelum 40 tahun.
ReplyDeleteAku pasti beli buku solonya Mbak Damar, pre order yaaa hehehe