Salah satu hal yang membuat acara
ngobrol dengan Najwa itu gayeng dan membekas buat saya adalah ilmu yang tanpa
sengaja saya serap darinya. Bagaimana dalam kepolosan ucapannya, Najwa sering
mengingatkan banyak hal yang terlupa, atau terlalu rumit bagi orang
dewasa untuk memahaminya.
Misalnya dalam hal terkabulnya
doa. Terkadang saya sudah tidak memikirkan kapan doa itu terkabul, bahkan entah
dikabulkan atau tidak. Yawis, pokoknya berdoa saja, masalah dikabulkan atau
enggak itu haknya Yang Maha Kuasa. Saya percaya
cara seperti ini yang paling tepat untuk meyakini bahwa Allah selalu mendengar
doa-doa hamba-Nya. Berserah dengan
sepenuhnya.
Baru kemudian saya belajar dari
Najwa tentang cara Allah mengabulkan doa-doa umat-Nya. Ceritanya begini, siang
itu langit sedikit gelap, angin dingin dan mendung berarak menutupi matahari.
Lah, malah jadi puitis gini. Hehehe … Segera saya memasukkan cucian dan menutup
jendela serta pintu. Kemudian saya duduk menemani anak-anak bermain, sambil
menyesap secangkir kopi hitam. Selanjutnya dimulailah obrolan antara saya dan Najwa.
“Ya Allah, mudah-mudahan siang
ini hujan, biar udaranya lebih adem,” begitu ucap saya.
Kemudian saya pun melanjutkan
bermain dengan anak-anak. Beberapa saat kemudian si adik minta diambilkan roti
sama susu, sedangkan kakak minta dikupaskan mangga. Segera saya berjalan ke
arah dapur untuk menyiapkan request mereka.
Tak lama, saya pun kembali
bersama anak-anak. Sambil terus bermain, anak-anak nampak asyik menikmati
makanan masing-masing. Tiba-tiba guntur menggelegar, dan hujan turun dengan
lebatnya. Secara spontan saya langsung mengucap “Alhamdulillah, akhirnya turun
hujan.” Dan tak berapa lama, bibir tipis
Najwa mulai berkomentar.
“Buk, apakah ini tanda Allah sudah
mengabulkan doa-doa Ibuk?”
Mulut saya terkunci, bingung mau
jawab apa. Tapi kemudian saya jawab, “Iya, Kak, Insya Allah doa ibuk sudah
dikabulkan.”
“Ooo, jadi begitu, ya? Kalau kita
ingin dikabulkan doanya, maka kita harus berbuat baik?”
“Maksudnya?”
“Ya, kan, tadi Ibuk sudah berbuat
baik. Menyiapkan susu sama roti untuk adek. Lalu mengupas mangga untuk aku.
Lalu mengangkat jemuran dari atas, menemani aku bermain. Karena ibu berbuat
baik, maka Allah langsung mengabulkan doa ibuk. Dan dikasihlah kita hujan.”
Duh, speachless saya. Sebenarnya
saya mau menjelaskan karena memang Ibuk sudah melihat tanda-tanda mau hujan,
makanya ibuk berdoa semoga turun hujan. Tapi mendengar cara Najwa memaknai
kebaikan dan terkabulnya doa-doa, saya merasa sayang untuk tidak meng-iya-kan
pendapatnya.
Akhirnya saya jawab, “Emm … Insya
Allah, mungkin ini salah satu cara Allah mengabulkan doa-doa hambanya. Mungkin
juga dengan cara yang lain. Kita nggak pernah tahu rahasia Allah.”
“Ok! Jadi, kalau aku pengen
doanya terkabul, aku harus banyak berbuat baik. Nanti Allah pasti kabulkan
doanya anak baik.”
Duh, kembeng-kembeng mata saya.
Udah pengen nangis aja. Peristiwanya sepele saja, tapi buat saya, cara Najwa
memaknainya terlalu istimewa. Saya saja malah nggak kepikiran gitu-gitu, Nduk.
Kok, sekali lagi Ibuk kamu ingatkan, kamu ajari. Saya pun mengacungkan 2 jempol
untuknya. Saya bilang, “Kakak hebat!”
Kemudian saya menambahkan sedikit nasihat padanya, bahwa
tidak semua doa dikabulkan seperti yang kita inginkan. Ada kalanya Allah memberikan
yang berbeda dari harapan umat-Nya. Tapi, Najwa harus yakin, PILIHAN ALLAH
selalu YANG TERBAIK. Najwa pun mengangguk, dan kami kembali bermain sambil
menghabiskan beberapa potong mangga yang tersisa di piring.
Sebagai pengingat, untuk teman-teman yang sudah dan akan menjadi orang tua, termasuk juga saya. Banyak hal tak terduga dalam
pikiran anak-anak. Maka jangan sekali-kali menyepelekan mereka. Ketika muncul
hal positif dalam dirinya, maka tugas orang tualah untuk terus menumbuhkannya. Jangan pernah lelah menikmati setiap detik menjadi orang tua.
Untuk Najwa, sekali lagi ibuk
berhutang, dan akan terus berhutang. I Love You.
-DNA-
#ODOP
#Day19
#bloggermuslimahindonesia





































Duuh aku mrebes mili bacanya mba.. Semoga keturunan kita semua soleh solehah, adem banget denger ceritanya..
ReplyDeleteAmin, pelajaran berharga sekali untuk saya sebagai orang tua. Semoga kita diberikan keturunan yang salih dan salihah, dan amanah menjadi ortu. Trims udah mampir ya, Mbak :)
DeleteAmin, semoga doa-doanya diijabh Allah. Trima kasih sudah mampir ya, Mbak. :)
ReplyDeleteaamiin... semoga doanya dikabulkan ya najwa
ReplyDeleteAmin, makasih Tante :)
Deletepikiran tak terduga Najwa selalu lurus, baik adanya, hmmm...piliran tak terduga Adibaku saat kecil dulu ....lebih kerap bikin aku tergubrak
ReplyDeleteLah, podo wae. Najwa pun sering membuatku tergubrak-gabruk. Tergantung sikon.
Delete