Traveling atau jalan-jalan, salah
satu aktivitas yang kini mulai susah dipisahkan dari gaya hidup urban. Sumpek
sedikit, katanya karena kurang jalan-jalan atau piknik. Sehingga rencana traveling secara berkala hampir pasti masuk ke
agenda masing-masing individu atau keluarga.
Destinasi traveling pun bisa jadi
beragam. Mulai dari perjalanan jauh ke luar kota, luar pulau bahkan luar
negeri. Atau jalan-jalan dalam jarak dekat dalam rangka meng-explore obyek wisata
di daerah masing-masing.
Begitu pun halnya dengan tujuan traveling yang sudah
pasti berbeda juga. Mulai silaturahim
dengan sahabat atau keluarga besar, sekedar melepas penat, mencari tantangan
baru atau dalam rangka edutrip bersama anak-anak.
Saya dan keluarga termasuk yang suka beralasan, sumpek karena kurang piknik, hehehe. Untuk itu kami berusaha
untuk selalu menyisihkan budget traveling bersama anak-anak. Selain pulang kampung di hari raya, kami
mengupayakan pulang kampung kedua ketika libur akhir tahun tiba. Atau jika ada
kesempatan, maka berkunjung ke rumah saudara atau teman di luar kota bisa jadi
pilihan.
![]() |
| Taman Suropati, salah satu destinasi jalan-jalan gratis di Jakarta. |
Selain itu, edutrip di berbagai obyek wisata di Jakarta yang tak terhitung jumlahnya menjadi agenda bulanan yang sedang kami rutinkan. Ya, tentu saja memang harus direncanakan dengan seksama. Karena selain faktor waktu, sudah pasti ketersediaan dana menjadi penentunya.
Baca juga: From Sky World to Bird Park
Saya bersyukur tinggal di Jakarta
yang memang dirancang dengan berbagai fasilitas dan obyek wisata untuk
meng-entertain warganya. Begitu pun halnya dengan alat transportasi publik yang
sangat banyak jumlahnya, lebih-lebih sangat terjangkau dari segi biaya.
Saya kembali bersyukur karena
tinggal di daerah yang mudah mengakses aneka alat tranportasi public yang
menjadi andalan Jakarta. Sebut saja mau ke Monas, maka commuter line siap
mengantarkan kami sampai tempat tujuan dengan biaya 3 ribu perak dari stasiun
dekat rumah hingga stasiun Juanda. Atau katakanlah ingin ke Bogor biar bisa
dibilang jalan-jalan ke ke luar kota, padahal cuma tetangga. Maka lagi-lagi tak sampai 10 ribu kami sudah bisa
menjejakkan kaki di Kota Hujan ini.
Ya, warga ibukota memang sangat
terbantu dengan adanya commuter line dan Trans Jakarta. Dengan tarif yang sangat
terjangkau, maka kami bisa dengan mudah bepergian ke sutau tempat. Begitu pun
halnya dengan aneka obyek wisata yang tersedia. Mulai yang kelas atas atau
bertarif mahal, hingga yang gratisan, semuanya ada.
Fasilitas kota yang seperti ini
sayang jika dilewatkan begitu saja. Karena itulah kami rajin menyusun destinasi
traveling atau jalan-jalan di akhir pekan atau saat liburan. Biasanya, kami pun
memilih tempat-tempat yang ramah anak, dan memungkinkan untuk dijadikan model
jalan-jalan bertema family edutrip. Sehingga anak-anak tidak hanya me-refresh
suasana, tapi juga menambah pengetahuan sebagai oleh-olehnya.
![]() |
| Menyaksikan pertunjukan Air Force Show di Halim P.K. Jalan-jalan murah namun banyak manfaat. |
Jalan-jalan ke luar negeri masih
menjadi salah satu wishlist keluarga kami. Bukan sekedar untuk gengsi, tapi
kami yakin bahwa pengalaman bersinggungan langsung dengan orang asing akan
memudahkan anak-anak melihat budaya dan tradisi dari penduduk suatu bangsa. Selain itu, kami berharap jika suatu saat dapat menjejakkan kaki ke belahan benua lain. Anak-anak akan mendapatlan berikan perspektif baru tentang model kehidupan,
bagaimana orang asing bertahan, dan menunjukkan alternatif profesi di dunia.
Dewasa ini, jalan-jalan sudah
tidak lagi melihat usia. Sering saya menemui bayi-bayi berusia mingguan sudah
mejeng cantik bersama orang tuanya. Beberapa orang mungkin menganggap hal
seperti ini masih tidak biasa. Tapi kenyataannya banyak orang tua yang berhasil
melakukannya, dan baik-baik saja.
Memang, hal seperti ini tidak bisa dilakukan
dengan sembarangan. Butuh kesiapan ekstra, terlebih bagi orang tua. Sehingga
tak perlu memaksakan diri atau ikut-ikutan hanya karena alasan biar kekinian.
Kabar gembiranya, traveling
memberikan banyak manfaat bagi anak-anak. Eh, bukan hanya anak-anak, tapi buat
bayi juga. Nah, beberapa di antaranya
ada di bawah ini.
1. Traveling membantu anak-anak
menjadi lebih mudah beradaptasi dan
fleksibel.
![]() |
| Parent Magazine |
Mengajak anak-anak mengunjungi
berbagai tempat baru membuat mereka melihat banyak hal ‘normal’ baru. Ya,
sesuatu yang seharusnya dianggap ‘normal’ tapi terasa baru bagi mereka. Menghadapi
hal semacam ini, anak akan terlatih untuk lebih mudah beradaptasi dengan
suasana dan situasi di lingkungan baru. Begitu pun halnya lebih fleksibel
dengan budaya dan tradisi di tempat tujuan.
Kemampuan untuk beradapatasi dan
fleksibel dengan situasi yang harus dihadapi membuat anak lebih mudah masuk ke
lingkungan mana saja. Hal ini juga membuat mereka lebih cepat nyaman dan enggak
rewel di tempat baru
2. Traveling memberikan
pengalaman nyata, bahwa memiliki kemampuan menggunakan berbagai bahasa adalah hal
yang menyenangkan.
Sungguh beruntung bagi orang tua
yang dapat memberikan pengalaman traveling ke luar negeri bagi anak-anaknya.
Karena secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi anak untuk
bersinggungan dengan bahasa lokal masyarakatnya.
Tapi, pengalaman ini tak terbatas
pada pengenalan bahasa internasional saja, ya. Karena Indonesia memiliki
beragam bahasa daerah yang masing-masing memiliki keunikan. Dan tak salah jika
memaparkan anak pada bahasa-bahasa tersebut.
Suatu kali saat kami bepergian ke
Bandung, Si Najwa excited sekali dengan orang-orang yang menggunakan Bahasa
Sunda. Menurutnya hal semacam itu sangat unik, karena ketika pulang ke Jawa
Timur bahasa yang digunakan akan berbeda lagi. Begitu pun halnya ketika
bepergian ke daerah di Jakarta yang mayoritas penduduknya asli Betawi, Maka
sesuatu yang ‘baru’ akan terdengar lagi di telinga mereka.
| Traveling to India |
3. Traveling mengajarkan pada
mereka, bahwa perbedaan adalah hal yang biasa.
Mengunjungi tempat-tempat baru,
baik di dalam atau luar kota. Apalagi jika ke luar pulau atau keluar negeri.
Anak akan menemui banyak perbedaan yang menarik perhatiannya. Tak hanya dari
segi bahasa, makanan, budaya, tradisi hingga kondisi sosial ekonomi masyarakat
serta lingkungan yang didatangi pasti berbeda.
Pengalaman ini sangat tepat untuk menanamkan pada diri anak, bahwa perbedaan adalah suatu hal yang lumrah. Tidak untuk diperdebatkan, tidak untuk dibeda-bedakan, karena kita sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Perbedaan harus disikapi sebagai suatu
keindahan. Sekaligus untuk menanamkan pada anak bahwa kuasa Tuhan sungguh tak
terkira besarnya, sehingga mampu menciptakan makhluk dengan segala keunikannya.
4. Traveling mengajarkan anak
untuk berani mencoba
![]() |
| Smart Travel |
Memaparkan anak pada tempat baru,
mau tak mau membuat anak harus menemui banyak hal baru. Misalnya, jika Teman-teman
mengajaknya ke pedesaan, maka anak akan melihat kehidupan petani lengkap dengan
sawah dan mungkin bajaknya.
Pemandangan seperti ini bukan tak
mungkin memicu rasa ingin tahu anak untuk mencoba apa yang dilihatnya. Ikut
turun ke sawah, memetik sayur dan bermain lumpur akan sangat menyenangkan.
Sekaligus memberikan pengalaman nyata tentang profesi petani yang selama ini
hanya didengar melalui cerita.
5. Traveling dapat memantik rasa
ingin tahu tentang letak dan kondisi
geografis suatu wilayah.
Kira-kira, apa reaksi anak-anak
jika orang tua mengajaknya ke suatu tempat? Ya, pasti mereka bertanya di mana
letaknya? Daerahnya seperti apa? Jauh nggak? Naik apa ke sananya? Dan lain
sebagainya.
Sudah beberapa kali kami mengalami
ini dengan si kecil di rumah. Setiap kami mengajak mereka ke suatu tempat,
selalu saja aneka pertanyaan itu muncul dari mulutnya, terutama Najwa yang
sudah lebih besar.
Kami pun mau tak mau mencari
informasi terlebih dahulu tentang tempat yang ingin dikunjungi. Dan ide suami
untuk membeli atlas Indonesia saya kira sangat brilian. Sangat tepat untuk
sekaligus menjelaskan wilayah Indonesia.
Kami pun tak segan menunjukkan di
mana letaknya, bagaimana cuaca tempat yang akan dituju, kendaraan yang akan
ditumpangi, makanan dan bahasa yang biasa digunakan. Ya, itung-itung geografi lagi, ya. Hehehe.
Meskipun melakukan perjalanan
dengan anak-anak selalu menyenangkan dan tentu saja panen manfaat. Tapi kita
tidak dapat mengingkari betapa merepotkan aktivitas seperti ini. Selain butuh persiapan yang mendetil untuk
memastikan keamaanan dan kenyamanannya,
dari segi budget pun tak bisa dibuat terlalu seadanya.
![]() |
| The Odyseyoline |
Untuk sementara, tinggalkan dulu
mindset sempurna ala orang tua. Karena dunia anak-anak selalu penuh kejutan
yang tak bisa disangka-sangka. Nikmati
dan berdamai dengan seluruh prosesnya. Kekacauan kecil di tengah acara
bisa jadi pelajaran sekaligus kenangan yang melekat. Hingga suatu saat baik
orang tua maupun anak hanya akan tertawa saat mengingatnya.
Menumbuhkan calon traveler baru
memang bukan perkara mudah. Harus diakui, sangat menarik, menantang sekaligus
melelahkan. Tapi percayalah, tak akan ada penyesalan ketika kelak mereka mampu
memetik hikmah dari setiap perjalanan.
Kalau menurut pengalaman Teman-teman, apa sih manfaat traveling buat anak-anak? Share, yuk!
Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan One Day One Post Oktober 2017 Blogger Muslimah Indonesia.
#ODOPOKT6











































Traveling menjadi bahan bercerita dengan teman atau saat pelajaran.
ReplyDeleteUntuk anak yang lebih besar akan ada tugas membuat karangan tentang liburan. Jadi dari traveling anak punya bahan untuk dituliskan. Juga, waktu ngobrol sama teman, mereka nyambung..:D
Btw, ulasan menarik Mbak...
benar, semakin bertambah usia anak, makin banyak manfaatnya.
DeleteBetul banget, mb. Travelling emang bermanfaat buat anak bukan sekadar hiburan. Dengan jalan-jalan juga mempererat hubungan antar anggota keluarga
ReplyDeleteSetuju banget, biar tambah akur. :)
DeleteHmm ... traveling juga bisa makin merekatkan hubungan antara anak dan orangtua. Anak bisa belajar juga dari orangtuanya bagaimana orangtuanya bereaksi terhadap hal-hal baru di sekeliling mereka selama traveling. Menurut Mbak Damar, bagaimana? ^_^
ReplyDeleteSetuju sekali dengan pendapat Mbak Mugniar. :)
DeleteDengan travelling, jadi banyak cerita yang bisa dibagikan :)
ReplyDeleteCheers,
Dee - heydeerahma.com